Alumnus ITS Ini Terus Bergerilya Nyalon Bupati Sidoarjo

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Alumnus ITS Ini Terus Bergerilya Nyalon Bupati Sidoarjo

Friday, February 14, 2020


Berita Rakyat, SIDOARJO– Ambudi Laksana Putra terus bergerilya. Hari-hari kehidupan Calon Bupati Sidoarjo ini dihabiskan untuk melobi siapa saja. Namanya pun kian dikenal masyarakat. Meroket dari arus bawah hingga politisi tulen. 

Saat berkunjung di rumah salah satu wartawan Pemimpin Redaksi Media ini, Abdul Muis, alumnus Institute Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) ini tampil sederhana. Ia mengenakan kaos oblong dengan mengendarai sepeda motor maticnya.

“Assalamualaikum Cak Amu,” sapa pengusaha muda ini penuh keakraban. Padahal ini  kali pertama bertatap muka. Namun kesan yang ada pada sosok pria yang tinggal di Perum Dua Permata Krian ini sangat simple. 

Dia figur yang mudah bergaul. Mau mendengarkan. Visi dan misinya lugas dan tegas.Tidak bertele-tele. 

Ketua Umum Ormas Darjo Bangkit ini ingin menjadikan Sidoarjo sebagai kabupaten terbaik pertama di Indonesia. Yaitu dengan mengangkat perekonomian yang berkesinambungan demi kesejahteraan yang berdaya saing global, inklusif dan berkelanjutan menuju industry 4.0 (baca: four poin o).

Selain itu, Ambudi masih memiliki sembilan resep yang akan dikejawantahkan jika terpilih nanti. Itu sebabnya, mantan anggota Resimen Mahasiswa ITS ini, tetap keukeh ingin menjadi calon bupati, kendati jalur independen harus dilakukannya.

“Saya terus melobi tokoh-tokoh partai yang bisa mengusung saya. Kalau tidak bisa, ya, harus lewat jalur independen,” tegasnya. Serius!

Dia mengakui sebagai orang Jawa asli, jika sudah punya niat kuat, harus dibulatkan sampai titik darah penghabisan. Nenek moyangnya memegang falsafah ini: “Yen Wani Ojo Wedi-wedi, Yen Wedi Ojo Wani-wani,” (Jika berani jangan takut-takut. Jika takut jangan berani-berani, Red,).

Karena itu, dia tetap nekad mengejar pencalonan kursi W-1. Dia juga menyadari meskipun hak prerogatif tetap di tangan DPP partai,  namun dirinya pantang mundur. “The show must go on. Sebagai ksatria gasak terus, sebelum lawan tumbang,” tekadnya.

Ambudi mengakui awal setelah mendapat restu dari istri dan orang tuannya, langkah-langkah agar bisa menjadi calon bupati sudah dilakukan. Salah satunya, dia pernah mengirim pelobi untuk mendekati Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar di Jakarta. Namun PKB sudah memiliki jago yang akan direkomendasi maju sebagai pasangan Cabup dan Cawabup.

Selain PKB, Ambudi juga sudah menggerilya pentolan partai di tingkat DPD maupun DPC/PAC partai lain. Di antaranya ada PDI Perjuangan, Golongan Karya (Golkar) Partai Nasdem, Gerindra dan PPP.

Proses penjaringan di salah satu parpol tersebut juga sudah dijalani Ambudi. Tak hanya itu, dia juga mengaku sedang menyiapkan mesin independen jika tak dilirik parpol.

“Itu semua merupakan bentuk ikhtiar saya untuk memajukan Kota Delta lewat Pilkada Sidoarjo 2020,” kata Ambudi usai mengambil formulir salah satu partai pilihannya.

Ketika Ambudi mendaftarkan diri dalam penjaringan Cabup dan Cawabub Sidoarjo versi PDI Perjuangan.

Trader di PT IndoPremier, Intiland Tower Surabaya ini, juga berharap ada respon positif dari DPP PDI Perjuangan. Ia mengaku mendaftarkan diri dalam penjaringan di DPC PDI Perjuangan Sidoarjo, bersama sepuluh Bacabup/Bacawabup yang baru saja diperkenalkan dengan Struktural PAC se Kabupaten Sidoarjo.

Kesepuluh Bacabup/Bacawabup itu antara lain, Ketua DPC PDI Perjuangan H. Sumi Harsono, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Syamsul Hadi, Kabid Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Senadi Harjo, Hadrean Renanda, Ronny H Mustamu, Kuswari, Ambudi Putra Laksana, M.Supriyadi, Aprilianto Kelana dan Bahrul Amig (tidak bisa hadir karena ada acara yang sama ).

Hadir dalam acara tersebut Pengurus KSB PAC PDI Perjuangan se Kabupaten Sidoarjo, Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Sidoarjo, Sudjalil Komisi B, Suyarno Komisi C, Taufik Hidayat T, Tarkit Hedrarto serta Kader Militan PDI Perjuangan, juga sayap partai Taruna Merah Putih, dan Bamusi. 
Masing-masing calon selain memperkenalkan diri juga diwajibkan menjawab pertanyaan tim penjaringan.

Ambudi tidak mengalami kesulitan. Dia sudah mempersiapkan diri sejak mendeklarasikan diri.
Selain dengan pengurus PDI Perjuangan, Ambudi juga sudah melobi pengurus teras Partai Persatuan Pembangunan (PPP). “Saya sudah berkomunikasi dengan Mas Didik (Norman Zein Nahdi, Sekretaris DPW PPP Jatim),” jelas Ambudi.

Selain dengan Didik, dia juga sudah berkoordinasi dengan Ketua DPC PPP Sidoarjo, Zuman Malaka dan sekretarisnya Setyo Budi. Yang pasti, Ambudi sudah melakukan gerakan sesuai instrument politik. Jika saja PDI Perjuangan dan PPP berkoalisi dalam Pilkada Sidoarjo kali ini, maka Ambudi sudah melakukan PDKT. 

Beberapa tokoh politik Sidoarjo juga sudah disilaturahimi oleh Ambudi. Di antaranya Amak Junaedi, Bahrul Amiq (PDI Perjuangan) dan M Rifai Ketua DPC Partai Gerindra yang kini mendekam di Lapas Delta. “Saya juga menghadiri undangan Agung Subali (mantan calon independen 2010),” jelasnya.

DI PASAR KRIAN
Langkah awal yang dilakukan Ambudi ketika berniat mencolonkan diri adalah mendeklarasikan dirinya di hadapan khalayak. Adalah Pasar Krian yang jadi pilihannya. 
Aneh? Tidak. Ambudi mengakui ingin out of the box. Tidak seperti calon-calon umumnya, yang biasa melakukannya di hotel maupun tempat eksklusif  lainnya. 
Pasar, bagi dosen Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini, adalah tempat yang paling efektif untuk berkomunikasi, interaksi dan sosialisasi dengan masyarakat. “Bukan hotel atau tempat eksklusif lainny,” akunya.

Nah, setelah itu dia kemudian terus bergerilya. Blusukan bersama tim suksesnya, keluar masuk kampong. Tentu agar akseptabilitasnya naik. “Hampir setiap hari saya harus keluar rumah pagi dan pulang larut malam,” kisahnya.

Dan, kerja kerasnya ini sudah mulai membuahkan hasil. Pria kelahiran Ngawi ini di kalangan masyarakat sudah mulai dikenal. Elektabilitasnya mulai meroket. “Hasil survey kami sekarang sudah menunjukkan grafik yang menggembirakan,” ujarnya. (AM)